Minggu, 24 Oktober 2010

MODEL BELAJAR BAHASA

A MODEL PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

Ada beberapa model pembelajaran menurut para ahli, yakni sebagai berikut:
1. Model Interaksi Sosial
Hampir sama dengan model pembelajarn menurut kontekstual (CTL) yaitu suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan semua hal kejadian yang ada dalam kenyataan hidup diingkungan sekitarnya. Model ini berupaya untuk memfasilitsi siswanya untuk mencari, mengolah dan menemukan pengalaman belajar yang konkrit.

2. Model Pengolahan Informasi
Yaitu susatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa untuk mencari dan memperoleh informasi dari orang yang satu dengan orang lain.

3. Model Personal Humanistik
Yaitu suatu proses yang sesuai dengan kondisi belajar, yaitu jika kondisi pelaksanaan belajar siswa itu mendukung maka akan lebih mudah menerima pembelajaran jika dibanding dengan kondisi belajar yang tidak mendukung.

4. Model Modifikasi Tingkah laku
Hampir sama dengan model pembelajaran menurut Gerlach dan Elly serta Jerold E. Kemp, yaitu suatu proses belajar yang dilaksanakan dari suatu aktivitas untuk menentukan tujuan kemudian menganalisis karakter siswa tersebut dari tingkah laku yang buruk hingga ke tingkah laku yang baik.

B. KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Tujuan / Kompetensi
Seorang guru harus memiliki tujuan utama agar didalam proses belajarnya untuk memperoleh hasil yang baik dan peserta didiknya paham dengan apa yang telah disampaikan oleh guru.

b. Materi
Yaitu guru harus memiliki suatu materi atau bahan yang mudah untuk memahami dan dipahami oleh para siswanya.

c. Metode
Seorang guru harus memiliki metode atau cara pembelajaran, metode yang digunakan antara lain: metode diskusi, ceramah / satu arah, atau dua arah.

d. Evaluasi
Guru harus mengevaluasi siswa, agar siswa lebih dapat memahami materi yang belum diketahui.

Apabila anatara pendekatan, strategi metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka akan terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dalam kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus/bingkai dari penerapan dengan satu pendekatan, motode dan teknik pembelajaran.

C. CIRI KHAS SISTEM PEMBELAJARAN

Ada tiga ciri khas dalam sistem pembelajaran, seperti yang dikemukakan Oemar Hamalik yaitu:
1. Rencana
Ialah perataan ketenagaan, material dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.

2. Kesalingtergantungan
Ialah antara unsur-unsur dalam sisitem pembelajaran yang serasi dalam keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing memberikan sumbangan kepada sistem pembelajaran.

3. Tujuan
Sistem pembelajaran memiliki tujuab tertentu yang hendak dicapai, seperti sistem transportasi, sistem komunikasi, pemerintahan semuanya itu memiliki tujuan.

D. VARIABEL MODEL BELAJAR BAHASA

Menurut Stern (1983: 337-341) dalam mempelajari model bahasa terdapat lima variabel yang perlu diperhatikan:
a. Konteks sosial

Konteks sosial dalam model belajar bahasa sangat memperngaruhi karakteristik si terdidik dan kondisi belajar. Beberpa faktor yang berhubungan dengan konteks sosial adalah faktor-faktor ekonomi, buday dan bahsa yang juga sangat memeprngaruhi proses belajar bahasa.

Jika seorang anak yang tingkat ekonominya mencukupi pastilah orangtuany mendidik anak dan berusaha agar memperoleh pendidikan dan penguasaan yang lebih baik dibanding dengan anak yang berstatus ekonomi kurang. Tidak hanya faktor ekonomi, dalam faktor budaya anak yang tumbuh di lingkungan yang baik dan sehat pastilah bahasa yang ia gunakan lebih baik dibanding dengan anak yang tinggal di lingkungan yang buruk.

b. Karakteristik si terdidik

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan:
1. Karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal / prerequisite skills, seperti kemampuan intelektual, kemampuan berfikir, mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotorik, daya kreativitas, dsb.
Anak yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi pasti akan lebih mudah belajar bahasa. Kemampuannya dalam berfikir dan mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa tentu akan berbeda dengan anak yang berintelegensi rendah.

2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial (sosiocultural) . Hal ini berhubungan dengan kepekaan atau sensitivitas siswa dalam menghadapi berbagai lingkungan yang berbeda.
Anak dapat membedakan kapan situasi harus menggunakan bahasa resmi atau tidak.

3. Karakteristik yang berkenan dengan perbedaan kepribadian, seperti sikap, perasaan, minat, dll.
Anak manusia bersifat “unik”. Unik disini sangat beragam namun dititik beratkan pada pernyatan bahwa tidak ada manusia yang sama. Sikap, perasan, minat, dll tentu berbeda-beda. Dari penggunaan bahasanya saja maka dapat dilihat kepribadiannya.

c. Kondisi belajar

Dalam proses belajar, kondisi belajar sangat menentukan. Kondisi belajar yang nyaman dan mendukung akan sangat membantu. Permasalahan yang sering di alami adalah karena budaya dan struktur geografis yang beranekaragam. Khususnya bahasa, anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar bahasa. Hal ini disebabkan karena mereka harus menggunakan dua bahsa yang berbeda. Disekolah harus menggunakan bahasa Indonesia sedangkan di lingkunngan rumah menggunakan bahasa ibu atau bahasa setempat.

d. Proses belajar

Belajar tentunya membutuhkan proses. Beberapa hal yang harus dipenuhi agar proses belajar berjalan dengan baik yaitu:
1. Ada tujuan yang dicapai
2. Ada bahan / materi
3. Ada siswa
4. Ada guru
5. Ada metode
6. Ada situasi
7. Ada penilaian

Dalam proses belajar, berkaitan dengan strategi, teknik dan pelaksanaannya. Anak-anak dapat menentukan sediri metode apa yang bagus dalam proses belajar. Anak diberi pengarahan agar dapat memahami berbagai keterampilan berbahasa.

e. Hasil belajar

Hasil belajar dapat diperoleh dari proses belajar. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menguasai materi yang diberikan melalui penampilannya. Jika seorang anak telah melalui proses belajar untuk memahami bagaimanakah penggunaan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Dinyatakan baik, jika penggunaannya sesuai dengan kaidah atau ketentuan yang berlaku dan dinyatakan benar jika menggunakan bahasa indonesia sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung.

Hasil belajar tidak hanya bisa dilihat dari laporan penilaian (rapor) tapi juga dari kecakapannya berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

F. MODEL BELAJAR BAHASA

Belajar bahasa adalah suatu proses atau usaha untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan berbahasa. Dalam mempelajari bahasa, kita dapat menggunakan beberapa model pembelajaran yang telah ada. Adapun model pembelajaran yang paling tepat untuk digunakan dalam mempelajari bahasa adalah model pembelajaran interaksi sosial atau CTL dan model pembelajaran pengolahan informasi. Kedua model pembelajaran tersebut menugaskan siswa untuk aktif dalam memperoleh pelajaran dari orang yang satu dengan orang yang lain dan membuat siswa untuk berfikir dengan menghubungkan proses pembelajaran dengan pengalaman hidup. Siswa harus mencari, mengolah dan menemukan pengalaman belajar yang konkrit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar